Nikah Siri Untuk Mahasiswa Dan Biayanya

Meski di pemberitaan media sosial terkesan nikah siri merupakan fenomena besar yang seakan-akan harus diwaspadai, sebenarnya hal tersebut tidaklah sebanyak dan seheboh apa yang kita bayangkan. Bahkan jika mau diungkap, masalah perzinahan yang tidak legal namun berada di tempat legal akan jauh lebih besar dan kompleks permasalahannya.

Nikah Siri VS Zina

Tidak setiap hari ada orang menggunakan jasa penghulu nikah siri, dan tidak semua yang ingin menikah siri diterima oleh penghulu. Hanya orang-orang tertentu yang memenuhi syarat yang bisa dinikahkan. Pasangan yang tidak memenuhi syarat syariah sudah pasti ditolak, pasangan yang masih gadis juga sudah pasti ditolak jika tidak bisa menghadirkan kedua orang tuanya.

Hal ini tentunya berbeda dengan tempat perzinahan, siapapun yang datang, asalkan membawa uang sesuai tarif yang ditentukan bisa langsung melakukannya. Apalagi jika dilakukan dengan hawa nafsu, suka sama suka. Tanpa ada batasan usia, tanpa perlu ada biaya, asal ada tempat yang memungkinkan hubungan zina dapat dilakukan.

Nikah Siri Di Kalangan Mahasiswa

Benarkah banyak mahasiwa melakukan nikah siri tanpa sepengetahuan orang tuanya dengan menggunakan jasa penghulu nikah siri ? Dari syarat yang umumnya ditetapkan oleh penyedia jasa penghulu, pasangan mahasiswa - mahasiswi yang ingin menikah diam-diam tidak masuk dalam kategori yang bisa diterima.

Umumnya penghulu menetapkan syarat calon mempelai wanita harus memiliki status Janda dan pada sebelum prosesi akad dilangsungkan masalah status calon mempelai wanita akan ditanya secara lisan di hadapan saksi-saksi dan calon suami. Apapun jawaban calon mempelai wanita didengar dan dilihat langsung oleh yang hadir disana, baik calon suami, saksi, maupun wali hakim (penghulu) yang akan menikahkan.

Bisa saja seorang mahasiswi status perkawinannya adalah janda, karena tidak ada larangan bagi siapapun untuk belajar di Perguruan Tinggi. Jika yang bersangkutan mengaku Janda dan sudah lewat masa idahnya, maka penghulu nikah menganggap sah-sah saja untuk dinikahkan. Tetapi apabila calon mempelai ternyata mengatakan belum pernah menikah atau masih gadis, maka akad nikah akan dibatalkan oleh penghulu apabila dia tidak bisa menghadirkan wali nasabnya.

Akan tetapi jika calon mempelai mengatakan statusnya sudah Janda apalagi bisa memperlihatkan surat cerai atau akte kematian mantan suaminya, maka pernikahan dapat dilangsungkan.

Perzinahan Di Kalangan Mahasiswa

Meski sulit untuk dibuktikan, tetapi masalah perzinahan di kalangan mahasiswa dan pelajar mungkin jauh lebih banyak jumlahnya dibanding mahasiswa dan pelajar yang menikah. Hal ini karena zina sulit dibuktikan kecuali kalau tertangkap tangan, maka tidak ada yang dapat mengganggu dan menggugat hal tersebut.

Dan jika dikaitkan dengan Hak Azasi Manusia, maka hubungan intim sebelum menikah adalah Hak Dasar seorang manusia. Akan tetapi melangsungkan pernikahan secara diam-diam, bisa dikategorikan melanggar Undang-Undang.

Biaya Nikah Siri Untuk Mahasiswa

Tidak ada pengkhususan biaya nikah siri bagi mahasiswa-mahasiswi yang ingin melangsungkan pernikahan. Syarat utama yaitu : 1) Janda atau gadis yang menghadirkan kedua orang tuanya, 2) Sama-sama beragama Islam, 3) Calon suami belum punya empat istri merupakan syarat yang tidak bisa ditawar-tawar. Tidak ada alasan apapun yang bisa dinegosiasi untuk ketiga syarat diatas.

Tidak ada alasan bagi gadis tidak bisa menghadirkan orang tua karena jauh. Tidak akan diterima bagi gadis yang tidak bisa menghadirkan orang tuanya dengan alasan sudah meninggal karena penghulu akan minta dihadirkan alternatif : Paman dari ayah, Kakak/Adik laki-laki yang sudah dewasa.

Apabila syarat diatas bisa dipenuhi, biaya yang harus dikeluarkan adalah Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) untuk pernikahan di Jakarta. Hubungi WA : 0812-9598-6765 untuk keterangan lebih lanjut.

Jangan Menikah Siri Jika Tidak Terkendala Menikah Resmi

Sekali lagi kami sampaikan, dan akan terus kami sampaikan bahwa untuk memulai sebuah rumah tangga yang baik lakukanlah pernikahan melalui kantor KUA setempat. Dengan menikah di KUA maka pernikahan yang terjadi akan syah secara hukum agama dan juga syah secara hukum negara.

Apapun profesi kita, apapun jabatan kita, berapapun usia kita, bila ingin menikah lakukanlah di KUA dengan restu seluruh keluarga.